• Selamat Datang Di Website Resmi Puskesmas Todanan !!
  • |
  • Semangat Efektif Harmonis Akuntabel Teladan !!
  • |
  • Cegah Korupsi Tulus Melayani !!
  • |
  • ANDA MEMASUKI ZONA INTEGRITAS PUSKESMAS TODANAN
  • |

Pelaksanaan Kegiatan Orientasi Pengembangan Model Layanan Kesehatan Jiwa

Blora (24-26/Oktober/2023) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, 
Pelaksanaan kegiatan Orientasi Pengembangan Model Layanan Kesehatan jiwa di Tiga Sekolah di Kab. Blora yaitu MA Khozinatul Ulum, SMA N 1 Ngawen dan SMK N 1 Jati oleh seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan dan UNICEF yang bertujuan untuk mengatasi Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua usia termasuk anak dan remaja atau pada usia-usia sekolah. Beberapa gambaran permasalahan di sekolah seperti Bullying, depresi, mogok sekolah, membolos, napza, slow learner, mental retardasi, minder, gangguan pemusatan perhatian (GPP), hiperaktifitas, adiksi gadget, psikosomatis, KTD, kecemasan dapat menjadi faktor risiko terjadinya gangguan jiwa pada anak-anak sekolah. Upaya pencegahan dini secara aktif perlu dilakukan dengan melibatkan setiap unsur yang ada di sekolah. Ditetapkannya program Sekolah Sehat Jiwa yang terintegrasi dengan kegiatan UKS merupakan upaya dalam pengelolaan kesehatan jiwa di sekolah. Program tersebut bertujuan memberikan penyuluhan, pelatihan, dan bimbingan kepada warga sekolah, melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa kepada warga sekolah, melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang terdeteksi dan merujuk warga sekolah yang tidak bisa mendapatkan intervensi maksimal ke puskesmas atau rumah sakit.

Blora (24-26/Oktober/2023) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, 
Pelaksanaan kegiatan Orientasi Pengembangan Model Layanan Kesehatan jiwa di Tiga Sekolah di Kab. Blora yaitu MA Khozinatul Ulum, SMA N 1 Ngawen dan SMK N 1 Jati oleh seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan dan UNICEF yang bertujuan untuk mengatasi Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua usia termasuk anak dan remaja atau pada usia-usia sekolah. Beberapa gambaran permasalahan di sekolah seperti Bullying, depresi, mogok sekolah, membolos, napza, slow learner, mental retardasi, minder, gangguan pemusatan perhatian (GPP), hiperaktifitas, adiksi gadget, psikosomatis, KTD, kecemasan dapat menjadi faktor risiko terjadinya gangguan jiwa pada anak-anak sekolah. Upaya pencegahan dini secara aktif perlu dilakukan dengan melibatkan setiap unsur yang ada di sekolah. Ditetapkannya program Sekolah Sehat Jiwa yang terintegrasi dengan kegiatan UKS merupakan upaya dalam pengelolaan kesehatan jiwa di sekolah. Program tersebut bertujuan memberikan penyuluhan, pelatihan, dan bimbingan kepada warga sekolah, melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa kepada warga sekolah, melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang terdeteksi dan merujuk warga sekolah yang tidak bisa mendapatkan intervensi maksimal ke puskesmas atau rumah sakit.