• 

Dalam upaya penurunan AKI dan AKB di wilayah kerja UPTD Puskesmas Todanan kami telah bersepakat untuk melakukan pertolongan persalinan di PONED (pelayanan Obstetri Neonatal Ermergency Dasar). Kesepakatan ini telah berlangsung sejak tahun 2017.

Semua Ibu yang akan bersalin wajib di tolong di PONED, tanpa pengecualian. Upaya ini dilakukan untuk mempermudah penanganan jika terjadi kegawat daruratan ibu dan bayi, karena letak geografis kecamatan Todanan, yang cukup jauh dari Rumah Sakit daerah.

Data semua ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Todanan yang akan bersalin di PONED, akan dimasukkan dalam Aplikasi “SIDKIA UPTD Puskesmas Todanan” .Aplikasi ini memuat nama-nama ibu hamil di wilayah Kecamatan Todanan yang akan bersalin beserta informasi status ibu hamil, data tersebut akan berubah setiap waktunya sesuai kondisi ibu hamil.

Dalam perkembangannya dalam penggunaan aplikasi “SIDKIA UPTD Puskesmas Todanan” .kami menemukan beberapa kendala, diantaranya masih banyak ibu hamil yang tidak masuk dalam data aplikasi, tiba-tiba datang ke PONED untuk bersalin, dengan kondisi kegawatan daruratan. Hal ini dikarenakan ada bebrapa ibu hamil yang tidak terlaporakan oleh bidan desa, karena adanya ibu hamil bertempat tinggal di luar kota, dan kembali ke desa asal saat akan bersalin. Salah satu upaya yang kami buat untuk memudahkan pengelolaan data ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Todanan, kami bekerja sama dengan lintas sektoral ( kader dan masyarakat ) untuk turut mendapingi dan melaporkan ibu hamil di wilayahnya masing- masing. Maka dibentuklah “ONE RT ONE KADER”, dengan maksud setiap RT, mempunyai ketua kader yang bertanggung jawab dalam melaporkan kondisi ibu hamil di wilayahnya. Laporan bisa dilakukan setiap waktu , sesuai kondisi ibu hamil.

Untuk memudahkan pelaporan ibu hamil oleh kader, kami telah membuat inovasi “lhoo kae, ada ibu hamil” yang artinya hallo kader pendampingan ibu hamil.

Dengan memanfaatan aplikasi “WA” untuk pelaporan ibu hamil oleh kader.