Kinerja karyawan menjadi fokus utama bagi suatu Puskesmas
sebagai tolak ukur dalam menentukan keberhasilan. Keberhasilan
organisasi salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia yang dimilikinya. Kinerja karyawan dapat
menggambarkan hasil pekerjaan yang dilakukan baik secara
kualitas dan kuantitas seperti yang diharapkan Puskesmas.
Mencapai kemakmuran suatu Puskesmas salah satunya
dilakukan dengan meningkatkan kinerja karyawan secara berkala
kemudian akan mempengaruhi kinerja Puskesmas secara
keseluruhan. Peningkatan kinerja diharapkan tercapai secara
keseluruhan dari sekumpulan elemen atau langkah yang ada supaya
lebih baik dari sebelumnya demi tercapainya optimalisasi kinerja.
Peningkatan kinerja terjadi jika karyawan merasakan kepuasan dari
pekerjaan yang dilakukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti motivasi kerja yang baik, kemampuan diri dibarengi dengan
disiplin dalam bekerja dan lingkungan kerja yang mendukung.
Oleh karena itu jika salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
tidak dimiliki oleh karyawan bahkan Puskesmas tidak mendukung
maka kinerja karyawan akan menurun seiring berjalannya waktu.
Sumber berita dari media elektronik lainnya dari (CNN
Indonesia, 2021) mengatakan bahwa selama masa pandemic
Covid-19 banyak puskesmas yang mengalami penurunan mutu
pelayanan kesehatan dikarenakan banyaknya pasien sehingga
beban kerja semakin bertambah yang menimbulkan kelelahan kerja
berdampak terhadap penurunan kinerja. Jika keadaan seperti itu
terjadi secara berkepanjangan bahkan pandemic dapat
menyebabkan stress kerja sehingga pelayanan kesehatan tidak
optimal akan mempengaruhi kinerja seluruh tenaga kesehatan.
Puskesmas Todanan selalu berupaya memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat sekitar sesuai dengan
visinya “Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat di sekitar wilayah Todanan”. Maksud
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
Jalan dr.Sutomo Nomor 40 Blora Telepon (0296) 531127 Faximile : (0296) 531127
Website : dinkes.blorakab.go.id E-Mail : [email protected]
BLORA
dari visi ialah memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat
dengan sepenuh hati agar masyarakat sehat dan bebas penyakit
terlebih di wilayah Kecamatan Todanan karena puskesmas
dijadikan layanan kesehatan pertama yang dihadirkan. Namun
berdasarkan observasi yang dilakukan diungkapkan bahwa
beberapa masyarakat yang melakukan pemeriksaan dan penerima
layanan kesehatan lainnya masih menganggap pelayanan yang
diberikan pihak puskesmas belum optimal ditambah dengan
beberapa kritik yang dilayangkan pasien baik secara langsung
maupun melalui online terhadap pelayanan. Diperlukan
peningkatan kinerja yang dilakukan oleh manajemen puskesmas
bagi seluruh karyawan guna menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, salah satu caranya
dengan melakukan stimulus kinerja bagi karyawan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
puskesmas dapat dilihat dari penilaian SKP (Sasaran Kerja
Pegawai) sebagai penilaian kerja karyawan dalam kurun waktu satu
tahun bekerja. Data capaian SKP karyawan berisi beberapa
indikator yang digunakan untuk mengisi penilaian kinerja seperti
kehadiran karyawan, kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya disertai
dengan target yang ditentukan selama kurun waktu satu tahun serta
bagaimana wujud realisasi pelaksanaan dari target kerja yang sudah
ditetapkan. Penilaian kinerja pegawai tahun 2019-2020 sesuai pada
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 mengenai Penilaian
Kinerja Pegawai yang diuraikan dalam berbagai rentang penilaian.
Berdasarkan tahap observasi yang dilakukan beasaran nilai
SKP karyawan di puskesmas tahun 2019 berada di rentang 70-89
berkategori cukup. Sedangkan pada tahun 2020 berdasarkan data
yang diperoleh besaran nilai capaian SKP karyawan sebesar 70-89
berpredikat cukup sama seperti tahun sebelumnya sehingga tidak
terjadi peningkatan capaian kinerja. Capaian SKP Puskesmas
Todanan dari tahun 2019 menuju tahun selanjutnya yaitu tahun
2020 masih dibawah target kerja yang seharusnya capaian SKP
mengalami peningkatan di rentang nilai 90-120 dengan sebaran
sebesar 100% pada tenaga kerja berstatus ASN (Aparatur Sipil
Negara) sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja
karyawan di puskesmas. Selain itu capaian SKP ditahun terakhir
belum tersedia sehingga masih terjadi bias penilaian kinerja bagi
karyawan. Sedangkan untuk karyawan bertatus Non ASN (Non
Aparatur Sipil Negara) tidak mengisi SKP sehingga tidak
mengetahui ketercapaian kinerjanya setiap periode berdasarkan
predikat nilai tertentu yang menimbulkan ambiguitas kinerja.
Menilai kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari sudut
pandang penilaian SKP karyawan, namun dapat dilihat dari
persentase kehadiran dan absensi cuti selama satu tahun terakhir.
Keadaan demikian akan mengarah terhadap kinerja karena
karyawan menjunjung tinggi rasa tanggung jawab sehingga
berusaha meninimalisir ijin kerja untuk meningkatkan kinerja
(Razak et al., 2018). Berdasarkan data ijin kerja yang diambil oleh
karyawan masih tergolong batas normal karena nilai persentase
tertinggi berada di kisaran 10% dari total seluruh karyawan
puskesmas sehingga hanya sedikit karyawan yang mengambil ijin
kerja.
Selain ijin kerja untuk mengetahui pengaruh kinerja dapat
dilihat dari persentase cuti karyawan selama satu periode terakhir.
Berdasarkan observasi persentase absensi cuti bergerak fluktuatif
setiap bulannya dimulai bulan pertama karyawan mengambil cuti
hanya berjumlah 8 karyawan, namun dibulan selanjutnya
mengalami peningkatan sebanyak 7 karyawan. Puncak peningkatan
cuti kerja meningkat terjadi pada bulan April 2021 sebanyak 36
karyawan, tentunya dengan banyaknya pengambilan cuti secara
serempak di bulan yang sama akan mempengaruhi kinerja
puskesmas secara keseluruhan dan dikhawatirkan puskesmas
sebagai layanan kesehatan kekurangan tenaga kerja yang
menghambat mekanisme kerja di bulan tersebut bahkan program
dasar yang akan dikerjakan dibulan berikutnya. Oleh karena itu
belum terjadi keseimbangan antara kehidupan dengan pekerjaan
yang dijalani dapat menganggu fokus capaian kinerja.
Kinerja tenaga kesehatan puskesmas belum begitu optimal
dan dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blora dalam memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat untuk mewujudkan visi “Sesarengan mBangun
Blora Unggul dan Berdaya Saing” dan pada misi “Mewujudkan
Birokrasi yang Profesional, Progresif, Bersih dan Akuntabel”,
maka perlu kinerja karyawan masih perlu ditingkatkan. Selain itu
data absensi cuti mengalami pergerakan yang fluktuatif pada
periode tahun 2021 yang dapat mempengaruhi penurunan kualitas
kinerja sehingga belum tercipta secara maksimal dan optimal.
Masih terdapat perbedaan hasil sehingga memerlukan upaya lebih
lanjut untuk mengetahui motivasi kerja, efikasi diri dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan.
Melalui inovasi SURIP atau survei internal pelanggan, dapat
membantu mengetahui feedback/umpan balik dari karyawan atas
kinerja/kualitas pelayanan yang dilakukan sehingga dapat
digunakan untuk perbaikan/peningkatan kinerja/kualitas Puskesmas
secara berkesinambungan.
Severity: Notice
Message: Undefined variable: berita
Filename: page-profil/index_potensi_detail.php
Line Number: 120
Severity: Notice
Message: Undefined variable: berita
Filename: page-profil/index_potensi_detail.php
Line Number: 128
Severity: Notice
Message: Undefined variable: berita
Filename: page-profil/index_potensi_detail.php
Line Number: 136
Severity: Notice
Message: Undefined variable: berita
Filename: page-profil/index_potensi_detail.php
Line Number: 148